Saya untuk sementara bersangka baik kepada partai yang anda pimpin. Karena saya belum mengetahui secara mendalam apa "isi" tokoh-tokoh partai yang anda pimpin. Yang jelas saya berharap kiranya partai anda tidak bernasib sama dengan partai-partai lainnya yang berbasis massa Islam baik yang sifatnya nasionalis ataupun "mengaku" membawa nama Islam. Pada umumnya partai-partai diatas "jatuh" karena mereka mempunyai banyak anggota yang tampaknya menurut perkiraan saya ialah:
1. Tidak pernah tamat membaca Al-Quran sampai habis
2. Khatam, akan tetapi dalam bahasa Arab, sedangkan kebanyakan mereka tidak menguasai bahasa Arab
3. Mengerti bahasa Arab dan pernah khatam tetapi tidak menjadikan Al-Quran bacaan harian wajib
4. Mengerti bahasa Arab bahkan menafsirkan Al-Quran serta menjualnya dalam bentuk mewah, akan tetapi tampaknya tidak ikhlas terhadap kitab suci tersebut yang sebetulnya merupakan suatu MUKJIZAT, serta tidak mau mengajarkannya dengan ikhlas, serta tidak mau membela kalau sebagian isi Al-Quran dilarang dilaksanakan oleh umat Islam, dalam undang-undang yang "melanggar konstitusi".
5. Tidak mengupayakan agar Al-Quran dan hadis Shahih Bukhari jadi bahan pelajaran utama disekolah-sekolah umum mulai dari SD hingga Universitas
Karena kelemahan-kelemahan diatas, kalau ternyata saat ini atau pada masa yang akan datang juga terdapat pada massa partai anda, dan bung Tifatul misalnya tidak mengupayakan perbaikan seperti yang disarankan dalam blog-blog saya, maka nasib partai anda akan tidak jauh berbeda.
Untuk bisa berperan serta agar partai anda termasuk partai yang benar-benar menolong agama Tuhan, silahkan baca blog saya beserta semua linknya.
Bukan itu saja, bahkan saya menyarankan kalau Sri Sultan dan mbak Mega menerima saran-saran dalam blog saya termasuk Sultan Capres, Mega Wapres, maka tak ada salahnya anda bergabung dengan mereka,
Ini saran sangat serius, kalau anda ingin benar-benar sukses dunia akhirat, baca dan laksanakan isi semua blog-blog saya ini.
Ada sementara pihak yang menganggap partai anda memakai cara partai AKP di Turki yang berseberangan dengan partai yang sedang berkuasa di Turki yang sekuler. Itu sah-sah saja, tapi saya menyarankan kalau benar-benar mau memperjuangkan agama yang benar, anda tidak hanya memperbanyak jumlah pendukung partai anda dengan hanya memperhatikan kwantitas, dan bukan kwalitas. Saran saya bagus mereka berjilbab,tapi jangan hanya sebagai bungkus saja. Perjuangkan agar Pemerintah mengajarkan isi semua kitab suci dari semua agama yang diperbolehkan di Indonesia di sekolah-sekolah dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Dan jangan biarkan pemerintah dan DPR-RI memasukkan pasal-pasal rancangan dalam draft UU pernikahan yang baru di Indonesia yang lebih keras untuk melarang Poligami,yang saat ini sudah berada d Setneg, untuk menggantikan UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang menurut saya juga melanggar kebebasan beragama.
Ada sementara pihak yang menganggap partai anda memakai cara partai AKP di Turki yang berseberangan dengan partai yang sedang berkuasa di Turki yang sekuler. Itu sah-sah saja, tapi saya menyarankan kalau benar-benar mau memperjuangkan agama yang benar, anda tidak hanya memperbanyak jumlah pendukung partai anda dengan hanya memperhatikan kwantitas, dan bukan kwalitas. Saran saya bagus mereka berjilbab,tapi jangan hanya sebagai bungkus saja. Perjuangkan agar Pemerintah mengajarkan isi semua kitab suci dari semua agama yang diperbolehkan di Indonesia di sekolah-sekolah dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Dan jangan biarkan pemerintah dan DPR-RI memasukkan pasal-pasal rancangan dalam draft UU pernikahan yang baru di Indonesia yang lebih keras untuk melarang Poligami,yang saat ini sudah berada d Setneg, untuk menggantikan UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang menurut saya juga melanggar kebebasan beragama.
BERSORBAN DAN BERJILBAB PUTIH APAKAH SUDAH CUKUP DAN APAKAH ITU SAJA YANG ANDA PERJUANGKAN? ITU HANYA KULIT!
Dahulu waktu saya masih sekolah di SLTP dan SMU disekolah negeri, tak ada gadis teman sekolahku yang berjilbab. Tetapi sekarang ini mulai dari TK,SD, SLTP,SMU hingga ke Universitas banyak sekali ditemui gadis-gadis berjilbab. Sungguh suatu kemajuan yang dicapai oleh umat Islam untuk "kulitnya" saja.
Mengapa saya berpendapat demikian? Ya! karena gadis-gadis Timur Tengah sudah sejak ratusan mungkin ribuan tahun yang lalu sudah berjilbab.
Tapi itu kan kulit! Apakah mereka banyak tahu tentang isi Al-Quran dan Hadis Shahih Bukhari Muslim? Tampaknya tidak! Dalam kehidupan sehari-hari di negara-negara seperti: Mesir, Irak, Palestina, Suriah, Tunisia Maroko dll kecuali Saudi Arabia dilandasi dengan undang-undang bekas penjajah mereka yaitu: Inggris, Perancis, Portugis dll. yang semua negara penjajah itu memasyarakatkan code penal, yang dibuat dimasa Napoleon Bonaparte ,Kaisar Perancis berjaya. yang juga di bawa oleh penjajah Belanda ke Indonesia yang kita pakai sekarang yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Perdata.
Karena undang-undang negara negara Timur Tengah saat ini adalah suatu UU yang tidak menolong agama Tuhan, dan negara-negara itu tidak memperbaikinya walau telah merdeka, maka hidup mereka diluar pertolongan Tuhan khusus, hingga Mesir kalah perang dari Israel. Irak kalah perang dari Sekutu dan Palestina kalah perang dari Israel, terlebih Turki sejak pemerintahannya diambil oleh Jendral Kemal Ataturk, bahasa Arab dilarang, berarti kan termasuk Al-Quran, poligami dilarang 100% padahal itu kan Firman Tuhan dan sunah para Rasul? Dan demikianlah perilaku para jenderal dimana-mana didunia ini, karena mereka hanya diajari taktik militer dan komando yaitu bagaimana memimpin pasukan, maka kalau mereka jadi jenderal apalagi jadi presiden lantas banyak membuat UU bersama DPR masing-masing yang mengenyahkan pendidikan agama karena tidak pernah tahu apa isi dan arti Al-Quran dan Hadis Shahih Bukhari Muslim, maka rakyatnya jadi sekuler, dan itu lah yang dilakukan Jendral Pasha di Turki dan hingga Tuhan mengguncang Turki dengan 2 kali gempa dahsyat yang menghancurkan puluhan ribu rumah dan gedung-gedung bertingkat terakhir gempa bumi terjadi di Turki pada tahun 1999, belum lama. Demikian juga para jenderal yang memimpin Mesir mulai Anwar Sadat dan Husni Mubarak semua latar belakangnya militer, walau etnis Arab tetapi tak tahu isi Al-Quran dan hadis Shahih Bukhari, karena mereka belajar di sekolah militer yang isi kitab suci tak diajarkan, maka karena negaranya tak menolong agama Tuhan, Mesir kalah dengan Israel, dan Irak yang negaranya walau termasuk Arab tapi sosialis kiri, tak menolong agama Tuhan, dan tentu saja Tuhan tak menolong negara itu waktu diserang sekutu.
Demikian juga yang terjadi di Maroko, Tunisia, dll. Semua negara itu walau penduduknya mayoritas Islam tapi tak menolong agama Tuhan.
Termasuk Indonesia. Pasca Pemerintahan Bung Karno, yang sipil, dibawah pemerintahan Soeharto yang jenderal, lagi-lagi yang banyak mengenyam pendidikan militer non-pendidikan isi Al-Quran dan isi hadis Shahih Bukhari, maka ketika ada kelompok wanita yang mengusulkan agar poligami dilarang atau dihambat atau dipersulit, maka karena kebanyakan menteri agamanya juga militer, maka dibuatlah RUU UU Perkawinan RI Tahun 1974 No 1, yang hampir semua pasalnya menggiring kepada anti poligami, maka walau waktu itu partai berbasis Islam menolaknya dan walk-out, Pangkopkamtib yang waktu itu laksamana Sudomo, ikut campur di DPR-RI hingga UU Perkawinan nasional RI yang misinya mempersulit poligami goal. Dan 5 presiden setelah Bung Karno tak ada satu pun yang tertarik menolong agama Tuhan dengan jalan mengembalikan hak poligami sebagai ibadah kepada umat Islam, bahkan ketika dimasa pemerintahan SBY ada pengusaha muslim yang mengajukan permohonan uji materi agar pasal-pasal dalam UU perkawinan yang merugikan agama Islam atau merugikan agama Tuhan di nyatakan tak berlaku lagi, MK yang hakimnya banyak profesor Doktor berkatepe Islam yang tahu sejarah berlakunya KUHP di Indonesia tidak mengabulkan permohonan pemohon, karena meskipun hakim-hakim ini berkatepe Islam di sekolah mereka tidak pernah diajari oleh pemerintah secara resmi tentang isi kitab suci Al-Quran dan Hadis Shahih Bukhari, maka para hakim hanya menerima keterangan saksi ahli pemerintah yang juga tak suka poligami dibolehkan di Indonesia, walaupun saksi ahli pemerintah ini juga 2 profesor doktor ahli agama Islam, yang tahu Quran, tapi tak tahu sejarah perkembangan hukum nasional di Indonesia dan dinegara-negara Arab. SBY sang presiden, mestinya berpesan pada menteri agama agar kalau memang pemohon yang merasa dirugikan agar diperhatikan agar yang benar dibela, tapi tak berpesan demikian. Semua dari pihak yaitu pemerintah yaitu: SBY, Menag, Dirjen Bina Islam dan para ahlinya yang hampir semuanya Prof doktor dalam bidang agama Islam menolak dikembalikannya ritual pernikahan poligami kepada agama Islam, dan karena tidak menolong agama Tuhan maka presiden manapun yang kelak menggantikannya tidak akan ditolong Tuhan, kecuali presiden baru tersebut memperhatikan semua saran yang ada dalam blog ini ,agar senantiasa membela agama Tuhan yang kebetulan telah didukung oleh UUD, hingga Tuhan berkenan memberikan kemakmuran pada bangsa ini di pemerintahan yad., Amin.
Demikian juga yang terjadi di Maroko, Tunisia, dll. Semua negara itu walau penduduknya mayoritas Islam tapi tak menolong agama Tuhan.
Termasuk Indonesia. Pasca Pemerintahan Bung Karno, yang sipil, dibawah pemerintahan Soeharto yang jenderal, lagi-lagi yang banyak mengenyam pendidikan militer non-pendidikan isi Al-Quran dan isi hadis Shahih Bukhari, maka ketika ada kelompok wanita yang mengusulkan agar poligami dilarang atau dihambat atau dipersulit, maka karena kebanyakan menteri agamanya juga militer, maka dibuatlah RUU UU Perkawinan RI Tahun 1974 No 1, yang hampir semua pasalnya menggiring kepada anti poligami, maka walau waktu itu partai berbasis Islam menolaknya dan walk-out, Pangkopkamtib yang waktu itu laksamana Sudomo, ikut campur di DPR-RI hingga UU Perkawinan nasional RI yang misinya mempersulit poligami goal. Dan 5 presiden setelah Bung Karno tak ada satu pun yang tertarik menolong agama Tuhan dengan jalan mengembalikan hak poligami sebagai ibadah kepada umat Islam, bahkan ketika dimasa pemerintahan SBY ada pengusaha muslim yang mengajukan permohonan uji materi agar pasal-pasal dalam UU perkawinan yang merugikan agama Islam atau merugikan agama Tuhan di nyatakan tak berlaku lagi, MK yang hakimnya banyak profesor Doktor berkatepe Islam yang tahu sejarah berlakunya KUHP di Indonesia tidak mengabulkan permohonan pemohon, karena meskipun hakim-hakim ini berkatepe Islam di sekolah mereka tidak pernah diajari oleh pemerintah secara resmi tentang isi kitab suci Al-Quran dan Hadis Shahih Bukhari, maka para hakim hanya menerima keterangan saksi ahli pemerintah yang juga tak suka poligami dibolehkan di Indonesia, walaupun saksi ahli pemerintah ini juga 2 profesor doktor ahli agama Islam, yang tahu Quran, tapi tak tahu sejarah perkembangan hukum nasional di Indonesia dan dinegara-negara Arab. SBY sang presiden, mestinya berpesan pada menteri agama agar kalau memang pemohon yang merasa dirugikan agar diperhatikan agar yang benar dibela, tapi tak berpesan demikian. Semua dari pihak yaitu pemerintah yaitu: SBY, Menag, Dirjen Bina Islam dan para ahlinya yang hampir semuanya Prof doktor dalam bidang agama Islam menolak dikembalikannya ritual pernikahan poligami kepada agama Islam, dan karena tidak menolong agama Tuhan maka presiden manapun yang kelak menggantikannya tidak akan ditolong Tuhan, kecuali presiden baru tersebut memperhatikan semua saran yang ada dalam blog ini ,agar senantiasa membela agama Tuhan yang kebetulan telah didukung oleh UUD, hingga Tuhan berkenan memberikan kemakmuran pada bangsa ini di pemerintahan yad., Amin.
Demikian juga Indonesia. Setelah merdeka kita atau pemerintah tidak mendidik atau memberi pelajaran agama khususnya isi kitab suci pada semua anak didik yang ada, sehingga mereka nol besar dari Kitab Suci dan dari Hadis Shahih Bukhari Muslim, sehingga setelah dimasa DR Amin Rais menjadi Ketua MPR-RI dan UUD diamandemen hingga ada jalan legal sesuai koridor hukum untuk mendidik rakyat agar bisa beragama secara serius melalui pendidikan tentang semua kitab suci yang berlaku di Indonesia, tetapi 6 presiden, dan para menteri pendidikan para menteri agama dan para anggota DPR-RI tidak tergerak menuangkannya dalam UU pendidikan nasional (baca Pasal tentang Pendidikan Nasional dan Kebudayaan dalam UUDRI Tahun 1945 yang telah diamandemen) dan bandingkan dengan Pasal tentang hal yang sama dalam UUDRI Tahun 1945 yang asli.
MESTINYA INILAH TUGAS PARTAI YANG MEMPERJUANGKAN AGAMA DI DPR-RI DAN ORMAS-ORMAS AGAMA BESAR YANG ADA DI INDONESIA BUKAN MENGUTAMAKAN YANG LAIN.
Ada doa dalam hadis Shahid Bukhari yang pantas diamalkan setiap hari oleh para atau oleh kaum yang beriman yaitu:
"TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH, SENDIRIAN, TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA,
BAGINYA KERAJAAN DAN PUJIAN,
DIA MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU" 100 KALI
Doa ini merupakan benteng dari syaitan, dicatat 100 kebaikan, dihapus 100 keburukan dll. Dan kalau doa: "Maha Suci Allah dengan segala PujiNya" 100 kali, dihapus kesalahannya meskipun seperti buih di laut.
Saya harap bung Tifatul sudah mempunyai kebiasaan membaca Al-Quran tiap hari walau hanya beberapa lembar, karena kalau belum keterlaluan. Dan kalau sudah, agar semua pengurus partai anda juga berbuat yang sama, kalau tidak mau diganti saja, jadi tegas.